Daya tarik dari tempat wisata ini adalah ribuan kawanan Burung Blekok yang bisa ditemukan di daerah bibir pantai. Nama Kampung Blekok diambil dari nama burung dengan nama ilmiah Ardeola speciosa. Burung ini dengan mudah dapat ditemukan ketika air sedang surut, mencari makan berupa ikan kecil dan kepiting.
Kampung Blekok ini berada di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Tidak hanya memiliki fungsi sebagai desa wisata, tetapi juga sebagai kawasan konservasi bakau atau mangrove. Kawasan wisata berbasis konservasi mangrove dan burung air dengan luas sekitar 6,3 hektar. Terletak di kawasan pesisir, kawasan ini didominasi oleh hutan mangrove sebesar 60%.
Daya tarik utama dari kawasan wisata ini adalah tanaman mangrove dan burung air. Disini para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan tanaman mangrove dan burung air tersebut. Pemandangannya sangat indah dengan nuansa alam yang asri.
Melalui Peraturan Bupati Situbondo tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati. Desa Wisata Kampung Blekok telah ditetapkan sebagai kawasan bakau yang dihuni oleh burung air jenis Ardidae yang juga lebih dikenal sebagai burung Blekok.
Alamat Kampung Blekok
- Dusun Pesisir, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, 68352.
Jam Buka
- Buka setiap hari. 07.00 WIB – 17.00 WIB.
Harga Tiket Masuk
- Harga tiket masuk Rp. 5.500,- / orang.
Rute ke Kampung Blekok
Desa Wisata Kampung Blekok berjarak sekitar 11 km dari Alun-alun Situbondo. Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit berkendara.
- Rute dari Alun-alun Situbondo : Ambil arah utara di Jl. Achmad Jafar/Jl. A. Jakfar menuju Jl. Hasanudin. Kemudian belok kiri ke Jl. Achmad Yani/Jl. Raya Banyuwangi Situbondo/Jl. Raya Pantura. Lanjutkan untuk mengikuti Jl. Raya Pantura kemudian belok kanan hingga sampai di lokasi tujuan.
Transportasi
Untuk menuju lokasi Wisata Kampung Blekok cukup mudah, karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Akses jalan menuju kesana juga sudah lumayan bagus. Untuk mencapai lokasi wisata anda dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil.
Ada Apa di Kampung Blekok
Melalui Peraturan Bupati Situbondo tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati. Desa Wisata Kampung Blekok telah ditetapkan sebagai kawasan bakau yang dihuni oleh burung air jenis Ardidae yang juga lebih dikenal sebagai burung blekok.
Yang menjadi daya tarik utama dari desa wisata ini adalah tanaman mangrove dan burung air. Disini para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan tanaman mangrove dan burung air tersebut. Menikmati pemandangan sekitar yang indah dengan nuansa alam yang sangat asri.
Melihat Burung Blekok
Bagi wisatawan yang ingin berinteraksi secara langsung dengan Burung Blekok. Cukup menyeberang menggunakan perahu menuju kawasan konservasi Blekok di bagian timur.
Burung Blekok sawah merupakan burung berukuran 45 sentimeter, bersayap putih. Burung ini memiliki nama ilmiah Ardeola speciosa adalah spesies burung dari famili Ardeidae. Hidupnya di sawah atau daerah berair, sendirian maupun kelompok. Kebiasaan burung diam berdiri sambil menunggu mangsa. Setiap sore terbang berpasangan atau berkelompok menuju tempat istirahat.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Kampung Blekok adalah pukul 05.00 pagi. Karena pada pagi hari burung-burung pergi mencari makan. Kemudian pukul 17.00 sore ketika burung-buurung pulang ke sangkar yang berada di hutan mangrove tersebut.
Selain Burung Blekok Sawah, terdapat beberapa jenis burung air lainnya yang dapat ditemui di Kampung Blekok :
- Cangak Merah
- Kuntul Besar
- Kuntul kecil
- Kuntul kerbau
- Kowak Malam Abu
- Blekok Sawah
- Kokokan Laut
- Kareo Padi
- Gajahan penggala
- Trinil Pantai
- Cerek Jawa
Menikmati Panorama Alam
Pemandangan alam di Kampung Blekok sangat indah dengan nuansa alam yang asri. Bagi anda yang menyukai jalan-jalan menikmati sensasi alam bebas. Disini tersedia jembatan kayu di tepi hutan bakau yang biasa dimanfaatkan para pengunjung. Melihat panorama alam hutan mangrove serta burung blekok di sekitar kawasan.
Wisatawan juga bisa menyewa perahu nelayan untuk mengelilingi Kampung Blekok. Berswafoto dengan pemandangan dermaga Panarukan yang membentang ke tengah laut. Disini juga ada menara pandang, menikmati keindahan kawasan mangrove dari ketinggian.
Konservasi Mangrove
Di sini terdapat wisata edukasi, wisatawan akan diajak untuk mencintai lingkungan dengan menanam mangrove yang nanti dikasih nama penanamnya. Mulai dari pembibitan, penanaman hingga perawatan. Menanam mangrove dengan menelusuri hutan mangrove menggunakan perahu milik warga sekitar yang disewakan.
Anda akan dikenalkan beragam jenis serta karkterisitik mangrove. Dalam kegiatan ini, wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai bagaimana proses penanaman mangrove secara langsung. Luas mangrove di Kampung Blekok sekitar 6 hektar. Jenis yang tumbuh diantaranya Sonneratia alba, Avicennia alba, Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, serta Rhizophora apiculata.
Mangrove berperan penting sebagai penopang berbagai kehidupan jenis ikan, udang, moluska, dan biota laut lainnya. Hutan mangrove juga berperan sebagai pelindung kawasan pesisir. Melindungi dari angin dan ombak laut, serta mencegah banjir yang terjadi di daratan.
- Wisata edukasi mangrove : Rp.25.000,-
Program Edukasi
Desa Wisata Kampung Blekok, juga menyediakan beberapa program edukasi. Nantinya para peserta akan mendapatkan edukasi senagai berikut :
Edukasi Kerajinan
Pada program ini, wisatawan akan diperkenalkan dengan salah satu hasil kerajinan tangan berbahan dasar kayu bintaos atau kerang. Peserta akan diajarkan mulai dari proses pembuatan, perawatan serta dapat berkreasi menggunakan kayu bintaos yang telah disediakan.
Edukasi Mangrove dan Burung Air
Disini para wisatawan akan mendapatkan edukasi mengenai ekosistem mangrove dan burung air. Seperti karakteristik, spesies, hingga habitat setiap spesies melalui pemutaran video, games mangrove hingga proses penanaman mangrove.
Edukasi Botani
Wisatawan akan diperkenalkan berbagai macam jenis sayuran. Sayuran yang terdapat di sepanjang jalan menuju kawasan wisata kampung blekok disertai dengan penjelasan mengenai jenis dan manfaatnya. Para engunjung juga akan mendapatkan edukasi mengenai cara pembibitan, penanaman hingga perawatan sayuran.
Edukasi Hot Bottle dan Ecobricks
Program ini menjelaskan tentang edukasi mengenai pemanfaatan limbah botol plastik. Meliputi proses Reuse, Reduce dan Recycle. Para wisawatan juga akan diajarkan kreativitas dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi kerajinan tangan yang dapat dibawa pulang.
Sunset di Kampung Blekok
Desa Wisata Kampung Blekok menawarkan pemandangan senja yang menawan. Indahnya pemandangan matahari terbenam sembari menikmati nikmatnya minuman dingin maupun hangat di coffeeshop.
Kuliner Khas kampung Blekok
Berkunjung ke Desa Wisata Kampung Blekok tidak lengkap jika tidak menyantap kuliner khas daerah setempat yaitu rujak petis. Hidangan ini terdiri dari berbagai sayuran yang dicampur dengan sejenis sambal manis dari kacang dan juga petis udang. Buat kamu yang suka makan rujak, hidangan manis gurih dan pedas ini wajib untuk dicoba.
Berswafoto
Fasilitas Kampung Blekok
Berikut adalah fasilitas dan sarana umum yang tersedia di Kampung Blekok.
- Area parkir
- Mushola
- Toilet
- Coffeeshop
- Progam edukasi
- Tempat bersantai dan lain-lain.
Hotel Sekitar Kampung Blekok
Hotel, villa atau penginapan sekitar Kampung Blekok.
- Kampong Nelayan Resort
Berjarak 1,6 km dari wisata Kampung Blekok.
Jalan Raya Surabaya-Situbondo No.Km 189, Kapong, Klatakan, Kec. Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68352. 0853-2020-6738. - Rosali Hotel
Berjarak 7,8 km dari wisata Kampung Blekok.
Jl. Pb. Sudirman No.52, Karangasem, Patokan, Kec. Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68312. (0338) 676323. - VILLA GRIYA TRESNA SITUBONDO & HOME STAY SITUBONDO
Berjarak 8,3 km dari wisata Kampung Blekok.
PENGINAPAN GRIYA TRESNA, Paerayaan Selatan, Sumber Kolak, Panarukan, Situbondo Regency, East Java 68351. 0853-3511-0557.
Tempat Wisata Sekitar Kampung Blekok
Video Kampung Blekok
Video Kampung Blekok berikut dikutip dari channel : Keliling Situbondo
Penutup
Desa Wisata Kampung Blekok sebagai tujuan ekowisata, diharapkan masyarakat semakin peduli alam. Selain itu juga menambah pemasukan desa dan warga. Setiap hari, desa wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
